Bersepeda adalah
salah satu bentuk paling umum dari latihan aerobic bagi atlet baik untuk
kompetisi maupun rekreasi. Bagi sebagian orang, sepeda digunakan sebagai alat
transportasi utama. Diperkirakan lebih dari 45 juta orang pengguna sepeda di
Amerika. Seiring semakin populernya penggunaan sepeda, begitu juga dengan
meningkatnya insidensi terjadinya cedera. Cedera mungkin berhubungan dengan
kurang cocoknya sepeda, penggunaan yang berlebihan, trauma langsung baik karena
tabrakan atau jatuh, perlengkapan yang salah atau faktor lingkungan. Ada juga
cedera spesifik berdasarkan tipe sepeda, seperti sepeda gunung, atau sepeda
jalan raya.[1]
Sepeda
Sepeda terdiri
dari rangka dengan beragam komponen termasuk
stang, rem, roda, pedal,gigi, dan sadel.[1-2] Ada beberapa perbedaan pada perlengkapan pada
sepeda gunung dan sepeda jalan raya. Sepeda gunung memiliki shock absorber depan dan belakang untuk
mengurangi benturan pada daerah-daerah yang tidak sama pada pengendara.[1] Sepeda gunung memiliki tiga cincin rantai
depan, sedangkan sepeda jalan raya kebanyakan memiliki dua cincin rantai depan.
Setir sepeda gunung biasanya lurus, yang berguna mempertahankan posisi
pengendaara pada posisi tegak. Sepeda jalan raya memiliki setir yang berbentuk
kurva, sehingga posisi setir lebih rendah.
Gambar 1. Sepeda dan komponennya[1-4]
Fisiologi
dan Biomekanik
Gambar 2. Sendi
lutut[5]
Total pergerakan
sendi pada bidang datar pada satu siklus
penuh pedal mendekati 45⁰ pada panggul, 75⁰
pada lutut dan 20⁰ pada pergelangan kaki.[1] Lutut menjadi lebih terpapar dari panggul dan
pergelangan kaki pada perubahan tinggi tempat duduk. Lutut lebih fleksi pada
saat tempat duduk rendah daripada tempat duduk lebih tinggi. Pergerakan lutut
ke depan sekitar 6 cm terjadi pada lutut saat siklus pedal. Pada saat power phase pada siklus pedal, sendi
lutut bergerak ke medial seiring dengan aduksi femur, internal rotasi dari
tibia, dan pronasi dari kaki. Menaikkan tempat duduk akan menambah
gerakan-gerakan ini, sedangkan menurunkan tempat duduk akan menguranginya.[5]
Gerakan
kesamping dank e depan dari alat gerak bawah member kontribusi kepada nyeri
lutut. Pengendara sepeda dengan nyeri lutut memiliki derajat gerakan kesamping
dan kedepan daripada pengendara tanpa nyeri lutut.[1-2]
Kordinasi kontraksi
otot-otot punggung dan ekstremitas dibutuhkan untuk sebuah siklus pedal. Otot
para spinal dan perut membuat punggung dan panggul stabil, sehingga
ekstrtemitas menghasilkan tenaga. Selama siklus pedal, otot quadriceps dan
gluteal aktif selama 2/3 dari power phase,
sedangkan harmstring selama 1/3 dari power phase.[1]
Selama power phase,otot
harmstring dan gluteal berfungsi sebagai ekstensi panggul, dan
quadriceps sebagai ekstensi lutut.[1, 5]
Otot quadriceps
juga berperan aktif selam a transisi dari fase pemulihan ke power phase, yang mengangkat pedal ke
atas. Otot harmsring aktif selama
transisi dari power phase ke fase
pemulihan awal yang membantu pedal ke bawah, juga member tenaga untuk membawa
pedal ke atas selama fase pemuliahan awal.[1, 5]
Otot soleus dan
gastrocnemius aktif selama fase pertengahan dari power phase. Selama power
phase, otot gastrocnemius dan soleus memberi tenaga pedal ke bawah dan
menahan dorsifleksi dari pergelangan kaki. Pada saat kontraksi dari
gastrocnemius saat fase pemulihan awal menyebabkan plantar fleksi darim kaki
dan meningkatkan kemampuan harmstring untuk fleksi lutut dan mengangkat pedal.[1, 5]
Cidera pada Lutut
Beberapa
penelitian pada atlet menunjukkan cedera lutut, termasuknyeri lutut
depan,sindroma nyeri lutut depan adalah cedera paling sering pada pusat-pusat sports medicine.[2]
Cedera overuse terjadi ketika terjadi akumulasi
kerusakan jaringan yang disebabkan pembebanan submaksimal berulang yang tidak
maksimal, seperti pada tulang dan tendon. Tanpa pemulihan yang cukup,
mikrotrauma akan memicu respon peradangan, menyebabkan pelepasan subtansi
vasoaktif, sel peradangan, dan enzim yang merusak jaringan. Kumpulan
mikrotrauma dari aktivitas berulang biasanya mengarah kepada cedera secara
klinis.[2]
Saat evalusi
nyeri lutut karena cedera overuseyang disebabkan bersepeda, sangat penting
untuk mempertimbangkan kecocokan sepeda, intensitas latihan, faktor anatomi,
kestidakseimbangan otot.
Tabel 1. Penyebab nyeri lutut pada pengendara sepeda[2]
Anterior Knee Pain
Patellafemoral
knee pain, biasanya disebut retropatellar
syndrome, adalah indikasi awal dari perlunakan dari kartilago yang dapat
berkembang menjadi chondromalacia. Patellofemoral pain syndrome berhubungan
dengan malalignment dari mekanisme ekstensi dari lutut. Biasanya penderita
mengeluh nyeri lutut pada saat lutut diberi beban.
Chondromalacia,
ditandai dengan nyeri atau krepitasi
pada daerah retropatellar, ditandai dengan sensasi bergererak dengan
ketidaknyamanan pada anterior patellofemoral terutama pada saat mengendarai
sepeda yang menanjak, dan duduk dalam waktu yang lama.
Quadriceps
tendinosis, ditandai dengan nyeri pada insersi tendon
quadriceps pada patella. Nyeri bisa terlokalisasi pada bagian medial atau atau
lateral dari area suprapatellar. Bisa disebabkan oleh trauma akut tapi biasanya
disebabkan cedar berulang.
Patellar
tendinosis, dapat disebabkan oleh iritasi dari
tendon patella dan biasanya duisebabkan tarikan berlebihan pada tendon saat
pedal pengendaratidak pada posisi yang tepat. Pembengkakan fokal dengan
krepitasi biasanya ditemukan.
Prepatellar
bursitis, jarang pada pengendara sepeda,
dicurigai bila bengkak dan nyeri pada anterior patella.
Medial knee pain
Medial knee pain
Pes
Anserinus Bursitis, dikenali dengan nyeri
tiba-tiba pada medial proximal tibia, sekitar 2-4 cm dibawah sendi lutut.
Disebabkan oleh trauma langsung ataufriksi berulang pada bursa. Saat terjadi
peradangan pada bursa, kontraksi pada otot harmstring, rotasi tibia, dan
penekanan langsung pada bursa pes anserinus akan menyebabkan nyeri
Mediopatellar
plica syndrome, menyebabkan nyeri pada medial
retinaculum. Medial plica dapat terjepit pada medial condyle femur saat fleksi
lutut menyebabkan peradangan dan bengkak.
Lateral knee pain
Iliotibial
band syndrome, disebabkan oleh peradangan dari
intraartikuler synovium atau fascia dari ITB secara berulang menggesek lateral
condyle saat bergerak pada fleksi dan ekstensi. Biasanya nyeri tajam dan
seperti ditusuk pada sisi lateral dari lutut.
Posterior knee pain
Jarang pada
pengendara sepeda, biasanya disebabkan biceps tendinosis, atau medial
harmstring tendinosis.[2, 4-5]
Management
Penanganan awal dari cedera overuse mengikuti prosedur PRICEMM (Protection, Rest, Ice,Compression, Elevation, Modalities, Medications) untuk mengontrol peradangan dan memberikan waktu pada jaringan untuk pemulihan. Pengurangan peradangan dan nyeri membantu meningkatkan rentang gerak, rehabilitasi lebih awal.
Pada tendinosis, pembebasan relative tendon dari
beban sangat berpengaruh pada kesuksesan pengobatan. Pembebasan beban dapat
berupa koreksi anatomi, fungsi dan perlegkapan yang berhubungan.[1-2,4].
DAFTAR
PUSTAKA
- Roberts and W. O., Bull's Handbook of Sports Injuries. 2nd ed, ed. McGraw-Hill. 2004.
- CPT Chad Asplund, M. and M. COL Patrick St Pierre, Knee Pain and Bicycling, Fitting Concepts for Clinicians. The Physician and Sportsmedicine 2004. 32(4).
- McMahon and J. Patrick, Current Diagnosis & Treatment in Sports Medicine. 1st ed. , ed. McGraw-Hill. 2007.
- McKeag, et al., ACSM's Primary Care Sports Medicine,. 2nd ed, ed. L. Williams and Wilkins. 2007.
- Christopher, C.M., et al., Netter's Sports Medicine. road biking, ed. R. Marc. 2010. 571-591.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar